Info Persamaan Transistor 1862 Paling Baru

Posted on

Persamaan transistor 1862 – Di post kali ini saya akan berbagi informasi datasheet, persamaan dan fungsi transistor 1862 pada rangkaian elektronika. Transistor 1862 adalah transistor bipolar jenis NPN yang dapat digunakan di banyak jenis sistem dan proyek elektronika.

Transistor merupakan salah satu jenis komponen elektronika aktif yang biasa digunakan terutama pada rangkaian elektronika penguat sinyal dan switching daya. Peran utama komponen ini adalah untuk memperkuat tegangan maupun arus listrik sampai beberapa kali lipat.

Semua tipe transistor yang ada di rangkaian elektronika mempunyai penanda berupa susunan kode huruf dan nomor yang diberikan oleh produsen pembuatnya. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan antara satu transistor dengan transistor lainnya. Karena tiap transistor yang dibuat memiliki fitur, karakter dan kemampuan yang berbeda beda .

Biasanya kita bisa mendapatkan transistor dengan mudah di banyak toko elektronika yang ada di sekitar kita atau lewat toko online. Namun ada kalanya kita tidak bisa menemukan transistor dengan nomor atau jenis tertentu sesuai kebutuhan. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini kita bisa menggunakan tr pengganti atau transistor equivalent yang memiliki fitur yang sama.

Deskripsi Transistor 1862

Transistor 1862 adalah transistor biasa yang bisa dijumpai pada banyak rangkaian elektronika, baik berupa proyek elektronika mahasiswa, pelajar atau pun perangkat elektronika komersil. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, transistor 1862 termasuk ke dalam golongan transistor bipolar jenis NPN dengan kemampuan penguatan sinyal yang cukup lumayan.

Tampilan transistor ini dikemas dalam bentuk paket kemasan plastik TO-92 yang ringkas . Ada beberapa pabrik yang mengemas tr jenis ini dalam tampilan paket kemasan yang berbeda . Akan tetapi secara umum transistor 1862 diproduksi dalam kemasan TO-92.

Besar penguatan sinyal atau gain yang dimiliki transistor ini cukup baik, yaitu sekitar 100. Dengan tingkat penguatan sebesar ini kita dapat menerapkan komponen aktif ini pada rangkaian penguat sinyal di bagian driver . Hanya saja kita harus mengatur cara pemberian tegangan bias pada pin basis transistor supaya tidak berlebihan karena dapat membuat transistor cepat panas.

Beban arus maksimum komponen ini mencapai 2A dengan besar tegangan kolektor – emitornya hingga 30 Volt. Karena itu cocok digunakan pada rangkaian switching daya untuk mengangkat beban hingga sebesar 2A.

Contoh Persamaan Transistor 1862

Ada beberapa transistor persamaan yang dapat menggantikan transistor 1862, karena memiliki karakteristik dan spesifikasi tegangan yang mirip . Berikut ini adalah contoh daftar persamaan transistor 1862 selengkapnya :

  • STD01N
  • STD01P
  • STD03N
  • STD03P
  • STD100N03LT4
  • STD100N10F7
  • STD100N3LF3
  • STD100NH02LT4
  • STD100NH03LT4
  • STD105N10F7AG
Pos Terkait:  Info Persamaan Transistor 13005 Paling Komplit

Transistor pengganti 1862

Pada prinsipnya teman teman boleh mengganti semua jenis transistor apapun dengan transistor lainnya, tapi dengan syarat memiliki sifat dan data teknis yang sama atau lebih tinggi. Jadi ketika kita mengganti transistor, kita tidak harus berpedoman pada transistor persamaannya saja.

Hanya saja kita harus memeriksa data teknis tegangan dan arus listrik maksimum yang dimiliki oleh transistor pengganti atau equivalent transistor tersebut. Sebagai contoh, jika transistor yang hendak digantikan memiliki arus kolektor paling tinggi 0.5 A, maka kita sebaiknya mencari transistor pengganti yang memiliki arus kolektor paling tinggi sebesar 0.5 A atau lebih besar .

Hal ini dengan tujuan untuk mencegah transistor beroperasi terlalu keras yang bisa mengakibatkan transistor mudah panas dan rusak.

Data teknis dan spesifikasi setiap transistor bisa dilihat lewat keterangan datasheet transistor itu yang disebarkan oleh pabrik pembuatnya.

Kalian dapat menemukannya di situs datasheet4you .

Susunan pin transistor pengganti

Hal lain yang seharusnya diperhatikan ketika menggunakan transistor equivalent adalah mengetahui posisi masing masing terminal transistor pengganti yang hendak digunakan tersebut. Harus diketahui, susunan pin transistor equilvalent tidak mesti sama dengan tr aslinya yang akan diganti.

Karena itu kita harus mengetahui posisi masing masing kaki transistor pengganti tersebut agar tidak salah memasangnya pada rangkaian karena dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor.

Informasi Datasheet Transistor 1862

Datasheet merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan suatu peralatan elektronika. Datasheet berisi informasi fitur, karakteristik, kemampuan dan desain bentuk komponen secara keseluruhan.

Dengan melihat informasi datasheet suatu komponen elektronika, maka kita bisa memperkirakan kekuatan dan fungsi komponen tersebut di dalam rangkaian elektronika.

Berikut ini adalah tabel keterangan datasheet transistor 1862 :

JenisNPN
TipeSTD1862
Kemasan Paket TO-92
Nilai Penguatan ( hfe )Max. 100
Arus Kolektor ( IC )Max. 2A
Tegangan Emitor – Basis ( VEB )5 V
Tegangan Kolektor – Emitor (VCB )Max. 30 V
Tegangan Kolektor – Basis ( VCB )Max. 30 V
Disisipasi Kolektor0.5 W
Frekuensi Transisi170 MHz
Nilai Noise– dB
Suhu kerjaMax. 150 °C

Susunan Pinout Transistor 1862

Susunan kaki transistor 1862 bisa dilihat pada gambar dan keterangan tabel berikut ini :

persamaan transistor 1862
Nomo PinNamaKeterangan
1BasisPengendali bias transistor
2KolektorAliran arus ke kolektor transistor
3EmitorAliran arus ke emitor transistor

Fungsi Transistor 1862

Kegunaan transistor secara umum adalah sama, yaitu dapat dioperasikan sebagai saklar atau sebagai penguat arus maupun tegangan. Maksudnya kita tidak selalu menggunakan transistor sebagai penguat sinyal saja seperti pada rangkaian amplifier, tapi kita pun dapat menerapkan transistor sebagai saklar atau switching.

Pos Terkait:  Tabel Persamaan Transistor S8550 Paling Komplit

Penggunaan transistor di dalam rangkaian elektronika, baik sebagai penguat atau pun sebagai saklar bisa dioperasikan dengan cara mengendalikan pemberian arus bias basis transistor tersebut. Supaya lebih jelas, silahkan simak penjelasan berikut ini :

Transistor 1862 sebagai saklar

Untuk membuat transistor supaya dapat difungsikan sebagai saklar, maka kita harus memberikan tegangan bias pada basis transistor melebihi tegangan breakdown transistor tersebut . Secara umum tegangan breakdown atau tegangan tembus transistor ialah 0.3 V sampai 0.7 V.

Saat kita menerapkan tegangan bias basis melebihi batas tegangan tembusnya, maka transistor akan masuk dalam mode saturasi. Dimana pada kondisi ini , hambatan kolektor – emitor sangat rendah sampai mendekati nol. Sehingga memungkinkan terjadinya aliran arus listrik diantara kedua kaki transistor itu .

Keadaan seperti ini bisa digambarkan seperti sebuah saklar dalam keadaan tertutup. Sehingga arus listrik dapat bebas mengalir diantara pin kolektor – emitor.

Untuk menghentikan aliran arus listrik pada kolektor – emitor bisa dilakukan dengan cara menghentikan bias tegangan pada basis transistor, sehingga transistor berada pada keadaan cut off atau non-aktif.

Pada kondisi ini hambatan antara kaki kolektor – emitor sangat besar, sehingga susah dialiri oleh arus listrik. Keadaan transistor seperti ini dapat digambarkan seperti saklar dalam kondisi terbuka. Dimana arus listrik tidak dapat mengalir diantara kolektor – emitor.

Ketika kita menjadikan transistor sebagai saklar, maka kita sebaiknya mengatur besar arus bias pada basis transistor jangan sampai terlampau besar. Pemberian arus bias yang terlalu besar bisa menyebabkan kerusakan pada transistor .

Sebaiknya arus bias basis transistor sekitar antara 10 mA hingga 100 mA tergantung spesifikasi transistor masing masing. Karena itu diperlukan hambatan pembatas arus pada kaki basis transistor.

Cara kerja transistor 1862

Transistor 1862 sebagai penguat

Selain dapat dioperasikan sebagai saklar, kegunaan transistor 1862 lainnya adalah sebagai penguat sinyal. Transistor memiliki kemampuan untuk menguatkan sinyal yang berupa arus listrik dan tegangan sampai beberapa kali.

Contoh penggunaan transistor untuk penguat adalah di dalam sirkuit sistem amplifier, baik penguat audio maupun amplifier gelombang radio.

Untuk Mengoperasikan transistor agar berfungsi sebagai penguat, kita perlu mengatur kerja transistor supaya berada di wilayah aktive . Dimana pada Mode ini arus bias basis diatur pada nilai yang pas sehingga transistor tetap berada dalam kondisi diantara saturasi dan cut off.

Besarnya penguatan tegangan atau gain yang dilakukan oleh transistor adalah perbandingan antara arus kolektor dan basis.

Gain = Arus kolektor (IC) / Arus basis (IB)

Dengan mengendalikan aliran bias basis yang sangat kecil, kita bisa mendapatkan aliran arus yang jauh lebih tinggi pada output transistor. Oleh karena itu transistor dikelompokkan sebagai komponen aktif, karena bisa menghasilkan sinyal baru yang lebih tinggi .

Pos Terkait:  Contoh Persamaan Mosfet 40N60

Ada 3 jenis rangkaian sistem penguat transistor yang umum dipakai pada berbagai sirkuit elektronika, yaitu :

  1. Sistem penguat Common Emitter
  2. Sistem penguat Common Base
  3. Sistem penguat Common Colector

Diantara ketiga sistem penguat diatas, penguat Common Emitter lebih sering digunakan karena mempunyai kemampuan penguatan sinyal yang baik dengan noise yang rendah.

Contoh Penggunaan Transistor 1862

Di dalam sistem elektronika, transistor 1862 sering digunakan pada sistem penguat sinyal audio dan RF di frekuensi menengah. Spesifikasi nilai gain yang dipunyai transistor ini tepat untuk dipakai pada blok rangkaian driver atau pun pre amplifier.

Walaupun demikian , tidak jarang transistor jenis ini dipakai untuk penguat akhir di rangkaian amplifier audio mini yang dapat menggeber speaker berukuran kecil.

Untuk penggunaan sebagai saklar, transistor 1862 memiliki kemampuan untuk mengangkat beban maksimum mencapai 1A. Sementara itu kebutuhan tegangan bias basis yang kecil memungkinkan transistor ini cocok dipakai pada sistem sirkuit mikrokontroller, seperti arduino, raspberry maupun AVR.

Beberapa contoh aplikasi transistor 1862 adalah :

  1. Sirkuit driver penguat audio
  2. Sirkuit dimmer lampu LED
  3. Sirkuit pengatur speed motor DC
  4. Sirkuit penguat RF
  5. Rangkaian switching daya
  6. Penguat akhir daya rendah
  7. Sirkuit regulator tegangan
  8. Rangkaian charger batere

Tips Agar Transistor Awet

Biasanya semua transistor sudah dibentuk supaya mempunyai kemampuan menangani tegangan hingga batas maksimum tertentu. Bahkan ada jenis transistor dengan tipe tertentu yang bisa dilalui tegangan hingga ratusan Volt.

Misalnya transistor yang sering dipasang pada bagian sistem switching power supply atau rangkaian horizontal televisi yang memiliki spesifikasi tegangan tinggi.

Walaupun transistor dapat bekerja dengan baik saat diberi tegangan maksimum, namun seharusnya kita harus memberikan tegangan paling tinggi 20% dibawah batas maksimalnya saja. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar transistor tidak mudah rusak karena bekerja terlalu keras.

Misalnya batas maksimal tegangan kolektor – emitor sebuah transistor adalah 100 V, maka sebaiknya kita memberikan tegangan kolektor – emitor maksimal kira kira 80 V saja. Dengan begitu transistor tidak akan mudah panas dan mampu bertahan lama.

Pada jenis transistor yang mempunyai kemampuan bekerja untuk daya besar sebaiknya dilengkapi pendingin yang cukup untuk membuang panas secara maksimal. Karena panas transistor yang cukup tinggi akan mengurangi efektifitas kinerja transistor itu . Selain itu, paparan suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan transistor cepat mati .

Kesimpulan

Pada prinsipnya, kita dapat mengganti semua transistor dengan jenis lainnya yang Mempunyai | memiliki} fitur dan spesifikasi tegangan yang setara atau lebih tinggi. Kita tidak perlu selalu mengganti transistor dengan jenis atau nomor seri yang sama saja, karena belum pasti tr equivalent itu ada di pasaran.

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah , kita tidak bisa mengganti transistor jenis bipolar dengan transistor mosfet atau sebaliknya. Karena kedua jenis transistor tersebut secara struktur dan karakteristik tidak sama . Gantilah transistor bipolar dengan kelompok transistor bipolar lainnya, dan transistor mosfet diganti dengan jenis transistor mosfet juga.

Harus juga dipahami bahwa transistor pengganti tidak 100% sama persis dengan transistor aslinya. Transistor pengganti adalah transistor yang mempunyai kemiripan fitur dan data teknis tegangan dengan transistor aslinya.

Itulah ulasan persamaan transistor 1862 serta datasheet dan contoh fungsinya di sirkuit elektronika. Semoga bermanfaat.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *